Arsip

Archive for Maret, 2010

Suku Bunga Turun, Waspadai NPL KPR

Jakarta, Kompas – Seiring kecenderungan menurunnya suku bunga, perbankan harus mewaspadai peningkatan kredit bermasalah sektor perumahan.

Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) diperkirakan bakal meningkat pesat tahun ini seiring membaiknya perekonomian dan daya beli masyarakat. Seiring peningkatan KPR, perbankan harus mewaspadai potensi peningkatan kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) KPR. Selama tahun 2009, terjadi kecenderungan kenaikan NPL KPR.

Berdasarkan data Bank Indonesia, NPL KPR untuk rumah tipe 70 ke atas mencapai 2,37 persen, naik dibandingkan dengan akhir tahun 2008 yang sebesar 2,13 persen. Adapun NPL KPR tipe 70 ke bawah cenderung tetap, yakni sebesar 2,9 persen.

Faktor yang paling memengaruhi lonjakan permintaan KPR adalah tren penurunan bunga KPR. Sejak pertengahan 2009, tren penurunan bunga KPR terus berlangsung,

Bank-bank penyalur KPR secara konsisten menurunkan bunga KPR. BTN, misalnya, akan menurunkan kembali bunga KPR mulai tanggal 1 April 2010 sebesar 0,5 persen.

Pada 1 Maret 2010, BTN juga menurunkan suku bunga kredit rata-rata 0,5-1 persen. Selama tahun 2009, BTN lima kali menurunkan suku bunga kredit.

Dengan demikian, bunga KPR outstanding BTN menjadi 14,5 persen dan bunga KPR untuk nasabah baru 10,75 persen.

”BTN menurunkan lagi tingkat suku bunga kreditnya, khususnya kredit outstanding untuk produk KPR nonsubsidi, kredit pemilikan apartemen, dan beberapa kredit komersial lainnya,” kata Dirut BTN Iqbal Latanro di Jakarta, Jumat (19/3).

Iqbal Latanro menambahkan, penurunan suku bunga kredit dilakukan BTN seiring membaiknya kondisi makro perekonomian nasional. Dengan demikian, diharapkan BTN dapat bersaing dengan bank yang lainnya.

”BTN juga berharap penurunan suku bunga ini dapat mendorong pasar perumahan agar semakin kondusif,” katanya.

Sementara itu, General Manager Kredit Konsumen BNI Diah Sulianto mengatakan, bunga KPR BNI untuk nasabah baru sebesar 10,5 persen. Untuk beberapa event, BNI berani menawarkan bunga KPR hingga 6 persen. ”Kami menargetkan KPR mencapai Rp 10 triliun pada akhir 2010,” katanya.

Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa meminta perbankan jangan menghentikan penyaluran kredit rumah susun sederhana milik bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 4,5 juta per bulan.

Sejak Januari 2010, perbankan menghentikan kredit rumah susun bersubsidi karena tidak ada kepastian pencairan dana subsidi dari pemerintah. Dari pengajuan subsidi tahun 2009 sebanyak 3.385 unit, hingga Januari 2010 realisasinya baru 62 unit. (FAJ/LKT)

[kompas.com]

Masalah Kepemilikan Asing Harus Tuntas Sebelum Kongres Dunia FIABCI

Persoalan kepemilikan asing dalam properti di Indonesia harus dapat diselesaikan sebelum Kongres Dunia Federasi Real Estate Internasional di Bali Mei 2010. Masalah ini mendesak dituntaskan agar industri properti Indonesia makin memikat.

Demikian diungkapkan Menteri Negara Perumahan Rakyat Soeharso Monoarfa, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Teguh Satria, Wakil Ketua Kadin Bidang Properti James T Riady, Selasa (12/1/10).

Menneg Perumahan Rakyat Soeharso Monoarfa menegaskan, persoalan kepemilikan asing masih digodok, dan tentunya lebih cepat selesai lebih baik. Sedangkan Ketua Umum DPP REI Pusat Teguh Satria berharap aturan WNA boleh memiliki properti Indonesia dapat diluncurkan sebelum Kongres FIABCI di Bali.

Saat ini bisnis properti di Indonesia tidak kompetitif dibandingkan di negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, China, UEA. “Hak tanah di Malaysia dan Singapura bisa mencapai 99 tahun, bahkan sampai 999 tahun,” katanya. Di Malaysia, ada program “my second home”, di Thailand ada program “long stay”, sedangkan di Filipina ada program “retired” yang semuanya mengajak orang asing untuk memiliki properti di sana. “Hanya Indonesia yang tertinggal karena aturan-aturan tidak mendukung industri properti,” ungkap Teguh.

James Riady: Sekaligus 80 Tahun
Sementara itu Wakil Ketua Kadin Bidang Properti James T Riady berpendapat, pemerintah hendaknya menuntaskan tiga persoalan sebelum Kongres Dunia FIABCI di Bali digelar.

“Pertama, Kadin meminta hak setiap warga memiliki tempat tinggal atau rumah dihormati. Bagiamana agar aset utama warga bernilai tinggi dan dapat dijadikan modal usaha. Karena itu Hak Guna Bangunan bisa sekaligus 80 tahun. Saat ini kan selalu diperpanjang. Coba bayangkan jika setiap aset warga memiliki nilai dan bisa dijaminkan untuk berdagang,” kata Riady yang juga CEO Lippo Group.

Kedua, kata James Riady, kepemilikan asing diizinkan sampai 70-80 tahun. “Di Singapura malah bisa 99 tahun, bahkan 999 tahun. Kita memberi jalan kepada pihak asing untuk ikut membangun Indonesia. Dan ini sudah dilakukan juga negara-negara Asia lainnya, termasuk China dan UEA,” katanya. Intinya, kata James, jangan terlalu membatasi asing, tapi berilah insentif. Misalkan pemeriksaan di bandara tak perlu berbelit-belit. “Orang asing kan membawa efek domino yang besar. Mereka punya pembantu, sopir, dokter dan lainnya,” tandasnya.

Ketiga, istilah strata title baik untuk perkantoran maupun apartemen, dan hak pakai, dijadikan satu menjadi istilah hak pakai. “Jika ketiga hal ini dapat dilakukan pemerintah sebelum Kongres FIABCI digelar bulan Mei mendatang, industri properti di Indonesia akan bergerak. Selama ini industri properti di Indonesia belum bergerak, padahal di banyak negara, industri properti sudah bergerak,” kata James yang menambahkan, ini bisa diwujudkan tanpa harus menunggu undang-undang jadi.

CEO Lippo Group ini mengatakan, kepemilikan asing dalam properti di Indonesia sebaiknya dibatasi, di atas 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1 miliar, mengacu dari harga apartemen papan atas di Jakarta antara 10 juta dollar AS dan 20 juta dollar AS. Kebijakan ini akan memacu pembangunan infrastruktur yang baru dan yang terpenting, industri properti akan makin memikat.

James juga berpendapat seharusnya pemerintah Indonesia menyisihkan 5 persen dari GDP untuk pembangunan infrastruktur. “Selama ini baru 1 persen. Indonesia jelas kalah dari Singapura dan China yang mengalokasikan 5 persen GDP untuk pembangunan infrastruktur,” katanya.

Ciputra Optimistis Penjualan Properti Tahun 2010 Naik 50 Persen

Pesimisme pasar properti di awal tahun 2009, nampaknya telah terkikis. Para pengusaha properti yakin penjualannya tahun 2010 nanti bakal bersinar. Tak tanggung-tanggung grup Ciputra menargetkan kenaikan penjualan hampir separuh dari semua proyek yang kini tengah digarapnya.

“Grup menargetkan kenaikan penjualan hampir 50 persen di hampir semua proyek kami di 2010,” kata Direktur Utama Ciputra Surya, Harun Harjadi, Selasa (29/12).

Meski target tersebut terbilang sensasional, namun Harun mengaku cukup optimis. Selain peningkatan jumlah penjualan unit properti buatannya, Ciputra Grup berpendapat harga properti tahun depan dipastikan bakal naik. Harun menjelaskan faktor membaiknya perekonomian secara global akan turut menambah penyerapan properti di berbagai negara termasuk Indonesia.

“Bunga masih rendah dan inflasi Indonesia sangat terkontrol,” cetus Harun. Hal tersebut menurutnya yang bakal menjadi amunisi kuat untuk mendongkrak penjualan. Di samping itu, Harun menilai kenaikan harga properti merupakan hal yang wajar saat permintaan membaik. Ia menilai secara umum harga yang ada saat ini masih terbilang rendah. “Dengan semua faktor ekonomi yang positif saat ini maka hanya ada satu arah, yaitu kenaikan harga,” cetus Harun, yakin.

Grup Ciputra saat ini juga tengah bersiap menggarap megaproyek properti di Shenyang, China. Proyek yang akan mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2010 ini berada di lahan seluas 313 hektare dengan total nilai investasi mencapai 300 juta dollar AS. (Nadia Citra Surya/KONTAN)

[kompas.com]

Ciputra: “Lho Uang Dibawa ke Indonesia, Kok Kita Takut?”

Pendiri Real Estate Indonesia dan pendiri perusahaan properti terkemuka, Ir Ciputra angkat bicara soal aturan kepemilikan asing di Indonesia, yang dinilainya tidak mendorong orang berinvestasi dalam bisnis properti. Bagaimana pendapat Ciputra soal rencana revisi aturan kepemilikan asing? Berikut petikan wawancara khusus Robert Adhi Ksp dari Kompas.com dengan Ciputra.

Saat ini sejumlah pengembang berharap aturan soal kepemilikan asing direvisi. Menurut Pak Ci, apa manfaat bagi Indonesia jika aturan ini direvisi?
Itu memang benar. Saya setuju sekali. Kita kota metropolitan, tapi belum kota properti. Kalau Singapura, Hongkong, ibu kota negara yang maju, semua sudah kota properti. Kita belum. Karena apa? Karena properti belum menjadi lokomotif pembangunan kota tersebut. GNP akibat properti di Indonesia masih di bawah 10 persen. Kalau kota properti sudah di atas 30 persen. Ekonomi di-drive oleh properti. Properti sudah menjadi lokomotif pembangunan kota tersebut.

Nah, apa sebab? Karena kita membatasi diri, peraturan kita tidak ada mendorong, tidak ada insentif untuk orang berinvestasi dalam bidang properti atau membeli properti. Sedangkan di Singapura dan di luar negeri, peraturan demikian, sehingga menarik.

Yang saya sedih, orang Indonesia membeli properti di Singapura. Properti di Singapura sebagian besar dibeli orang asing, dan orang asing yang paling besar membeli properti di Singapura adalah orang Indonesia. Nah kita tidak. Ini kan lucu. Malaysia juga begitu, Manila, Hongkong, kita tidak. Jadi kita ini mengeluarkan uang untuk mereka.

Kita penuh dengan ketakutan. Oh, jangan sampai orang asing menguasai kita. Lho uang dibawa kemari, kok kita takut. Jadi oleh karena itu saya setuju sekali aturan harus diubah. Dimana kita membela kepentingan bangsa, kepentingan nasional supaya kita jangan dikuasai. Tetapi kita juga harus berpikir enterpreneurship. Bagaimana peraturan itu menguntung kita. Jangan berdasarkan ketakutan. Sekarang zaman ekonomi. Kebangkitan bangsa sudah abad yang lalu. Sekarang sudah abad ekonomi. (Robert Adhi Ksp)

[Kompas.com]

60.000 Ekspatriat Beli Properti di Indonesia

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa menyatakan, minat warga negara asing (WNA) untuk membeli properti di Indonesia sangat tinggi. Adanya investasi properti oleh WNA diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara serta menambah devisa.

“Minat WNA untuk membeli properti di Indonesia sangat tinggi. Hal itu tentunya dapat memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pendapatan pemerintah,” kata Menpera saat jumpa pers bersama para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) di Jakarta.

Menpera menjelaskan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan Kemenpera, pendapatan yang dapat diperoleh negara dari investasi langsung pembelian properti oleh WNA di Indonesia bisa mencapai sekitar dua hingga tiga miliar dollar AS. Harga properti di Indonesia saat ini terbilang cukup murah dibanding dengan properti yang ada di negara tetangga. Oleh karena itu, banyak WNA yang tertarik membeli properti di Indonesia.

“Sekitar 60.000 ekspatriat yang ada di Indonesia bahkan sudah bersedia membeli properti di Indonesia,” terang Menpera.

Salah satu persoalan yang muncul terkait hal ini, kata Menpera, adalah bagaimana para WNA membeli properti di Indonesia. Apakah mereka membeli properti melalui bank lokal atau bank asing. Untuk itu, Menpera menyatakan pihaknya sedang mengkaji peraturan-peraturan yang menyangkut kepemilikan properti oleh orang asing.

Menpera berharap peraturan tentang kepemilikan properti oleh WNA bisa selesai sebelum pertemuan FIABCI di Bali beberapa bulan mendatang.

Selain sebagai ajang promosi properti kepada WNA, dalam pertemuan itu pemerintah juga ingin menunjukkan prestasi dalam rangka menanggulangi masalah perubahan iklim dunia. “Pemerintah menargetkan penanaman sekitar 4 juta pohon di Indonesia,” katanya. (Sumber: kemenpera.go.id)

TIPS MENATA FURNITURE RUANG KANTOR

Ingin memiliki ruang kantor yang tertata dan secara tidak langsung memberikan Anda energi pada saat bekerja? Mulailah dengan melakukan beberapa tips & trik dalam menata furniture di meja kantor Anda :

Meja

Perhatikan posisi meja kantor / meja kerja kantor Anda. Akan lebih baik jika Anda meletakkan meja kantor diarah datangnya sinar cahaya. Terdapat beberapa opini bahwa cahaya dapat mengalirkan energi atau kekuatan pada tubuh dan pikiran saat bekerja.

Tempat Duduk

Sebaiknya hindari duduk menghadap dinding atau membelakangi jendela. Atau cobalah dengan memasang lukisan atau gambar pada dinding di belakang Anda. Jika Anda terpaksa duduk membelakangi jendela, letakkan cermin kecil di atas komputer atau di atas meja kantor anda.

Tempat File

Tatalah file-file Anda. Untuk file-file penting yang berhubungan dengan pekerjaan. atur rapi dan letakkan di sebelah kiri meja. Ini akan memacu energi yang dapat memperlancar prestasi kerja Anda.

Furniture

Sebaiknya tidak meletakaan kabinet pada pintu agar pintu terbuka lebar, sehingga orang leluasa keluar atau masuk. Furniture seperti rak buku dan kabinet file jangan sampai menggangu pandangan atau memotong alur jalan Anda.

Komputer

Perhatikan penempatan komputer. Komputer memiliki energi besar terhadap daya kerja anda. Itu sebabnya, letakkan komputer di atas meja kantor dengan posisi senyaman mungkin. Hindari meletakkan aksesories yang berlebihan di atas meja kantor, apalagi dengan warna-warna mencolok seperti merah, orange, biru atau ungu. Ada baiknya anda tidak meletakkan aksesories di dekat komputer.

Alat Tulis

Letakkan alat-alat tulis dalam vas bunga kecil sehingga membuat penataannya lebih cantik. Dan sediakan selalu segelas air minum di meja kantor untuk membantu stamina Anda saat bekerja. Anda bisa meletakkan alat tulis dan air minum di sisi mana saja. Ini takkan memengaruhi peningkatan kreativitas dan wawasan pengetahuan Anda.

Pernak-pernik

Apabila Anda senang memajang foto orang-orang tersayang, letakkan pigura di sisi kanan meja. Pilihlah foto-foto yang berkesan ceria sehingga meningkatkan semangat kerja. Keberadaan foto orang terkasih di atas meja kerja juga melambangkan keharmonisan suatu hubungan yang erat.

Telepon

Untuk posisi telepon, sesuaikan saja dengan kebiasaan Anda menggunakan tangan saat menelepon. Jika tidak kidal, letakkan telepon di sisi kanan meja. Namun, jika Anda dominan dengan tangan kiri, letakkan telepon di sisi kiri meja. Jangan meletakkan telepon di tempat yang sulit dijangkau karena akan menimbulkan rasa tak nyaman.

Tempat Sampah

Letakkan tempat sampah di posisi kiri bawah meja dengan jarak berdekatan dengan meja kantor sehingga memudahkan Anda menjangkaunya dan membuang sesuatu ke dalamnya. Ini dapat menghindari gangguan yang dapat menghambat kelancaran kreativitas Anda.

Tips Membeli Tanah

Membangun rumah diatas tanah sendiri merupakan impian dan harapan hampir semua orang terutama yang sudah berkeluarga atau menikah, dan juga bagi pasangan yang sudah lama menyewa rumah.

Jika uang atau dana untuk membeli sebuah tanah untuk membangun rumah sudah tersedia, maka pada saat hendak membeli tanah kita harus sangat berhati-hati, karena bisa saja anda tertipu dan akhirnya kecewa karena tidak sesuai dengan harapan anda, padahal dana untuk pembeli tanah tersebut sudah lama anda kumpul-kumpul.

Berikut beberapa tips membeli tanah untuk anda:

  1. Jangan terburu-buru untuk membeli tanah, pelajari dan bandingkan harga tanah tersebut dengan harga tanah yang lain dengan kondisi yang hampir sama.
  2. Jangan membeli tanah yang baru dikavling karena harga tanah tersebut pasti sangat mahal.
  3. Kalau bisa carilah orang yang ingin menjual tanah karena kepepet karena harganya pasti lebih murah.
  4. Coba anda kira-kira kalau anda hendak menjual tanah tersebut 3 atau 4 tahun mendatang apakah harganya sudah naik minimal 15% dari harga awal. Kalau harganya masih sama jangan dibeli.
  5. Jangan membeli tanah yang berada di pinggir sungai, di bawah jalur listrik tekanan tinggi atau dekat pom bensin karena berbahaya bagi keselamatan keluarga anda. Pikirkan kenyamanan dan keselamatan keluarga anda.
  6. Cari tanah dengan posisi yang strategis seperti di persimpangan atau di jalan protokol.
  7. Jika anda kurang informasi hubungi agen tanah, tapi jangan mudah terkena rayuan, harus ada pertimbangan.
  8. Periksa kelengkapan surat tanah tersebut apakah akte atau sertifikat, saat jual beli minimal anda buat akte tanah tsb.
  9. Ingat membeli sangat mudah karena anda yang punya uang dan menjual sangatlah sulit karena anda butuh uang. Saat punya uang anda adalah bos.
  10. Jangan membeli tanah di daerah yang sudah lama/ pemukiman lama karena sebagai pendatang anda akan kurang dihargai. Belilah di daerah pemukiman baru maksimal usia 20 tahun.
  11. Periksa lingkungan masyarakat sekitar, karena lingkungan yang kurang baik bisa mempengaruhi keluarga anda.

[www.rumahdanproperti.com]

Nilai Investasi Tanah

Dalam konsep ekonomi maka tanah itu mempunyai nilai. Tanah mempunyai karakteristik yang unik karena tidak dapat digunakan secara bersama-sama dengan investasi lain. Ciri lain investasi tanah adalah:

Setiap persil tanah bersifat unik di lokasinya serta komposisinya, tidak dapat dipindahkan ke posisi yang lebih baik.

Tanah memerlukan pengembangan agar menjadi lebih produktif.

Tanah dapat digunakan berulang kali dalam waktu yang lama dan memerlukan berbagai keahlian guna mengoperasikannya dalam pengertian investasi secara benar.

Tanah itu adanya terbatas dan tidak ada data formal sehingga sulit untuk menemukan segala sesuatu informasi yang kita perlukan tanpa mengadakan penelitian.

Tanah itu sangat berguna bagi masyarakat namun tidak ada pasar formal seperti Bursa Real Estate atau Pasar Kondominium baik untuk pertukaran maupun jual beli.

Kebanyakan anggota masyarakat tidak mengetahui banyak tentang penjualan dari properti dan bahkan sangat sedikit mengetahui mengenai negosiasi yang sedang berlangsung.

Sistem pendanaan dengan jumlah yang besar dan kompleks diperlukan untuk mendukung pasar real estate.

Adanya kesenjangan waktu yang panjang antara keputusan atas konsep/rencana pengembangan dengan penjualannya dan dalam tenggang waktu tersebut maka berbagai penyimpangan dari rencana akan terjadi.

Secara relatif tidak bisa dibagi sehingga agak sulit untuk membelinya sesuai dengan ukuran yang kita butuhkan, dan biasanya harus membelinya secara utuh / keseluruhan.

[www.rumahdanproperti.com]

Waktu Yang Tepat Membeli Rumah

Terkadang orang kebingungan ketika akan membeli rumah. Beragam alasan seperti waktu yang tidak tepat, menunggu suku bunga yang pas, dan dikarenakan beberapa faktor lainnya.

Jika secara finansial Anda sudah mencukupi, maka tidak ada alasan untuk menunda membeli rumah, kecuali jika rumah impian belum ditemukan. Namun jika dana masih menjadi kendala, sebaiknya ditunda dahulu sambil memersiapkan keuangannya.

Sebagai pembeli sudah pasti ingin mendapatkan harga yang sangat murah, kalau bisa dibawah harga pasar. Menunggu hingga promo atau diskon besar-besaran juga bisa jika Anda ingin mendapatkan rumah murah. Berikut ini ada tiga kondisi yang membantu pembeli mendapatkan harga yang relative murah.

Pemilik rumah yang membutuhkan uang

Tujuan seseorang menjual rumah bisa karena banyak hal, dari ingin menikmati suansa baru, dekat dengan orang tua, sampai karena kebutuhan finansial. Pemilik yang menjual rumahnya karena alasan finansial ini dapat anda temukan, tapi tidak jarang mereka akan menutup-nutupi karena tahu bahwa pembeli akan berusaha menekan harga. Cari tahu dengan teliti disertai beberapa pertanyaan untuk memerjelas alasan kenapa ia menjual rumah tersebut. Jika anda sudah tahu alasannya maka dengan mudah anda bisa menawar harga rumah itu.

Promosi Proyek Perumahan

Sering-seringlah melihat iklan di koran, majalah, atau spanduk yang dipasang di jalan-jalan. Pengembang perumahan biasanya akan menggelar diskon besar-besaran untuk meramaikan perumahan yang baru saja dibangunnya atau memang masih sepi penghuni. Teliti dengan cermat dan jangan lupa untuk survei lokasi terlebih dahulu. Jika memang sesuai dengan rumah yang anda impikan, jangan ragu lagi untuk mengambil keputusan.

Kondisi Perekonomian Yang Tidak Stabil

Perekonomian setiap Negara hampir pasti mengalami keadaan lesu atau dilanda resersi. Tingkat inflasi tinggi, sektor industri yang macet, dan banyaknya angka pengangguran merupakan afirmasi akan keadaan tersebut. Dampak paling dirasakan oleh masyarakat berpendapatan rendah, ditambah dengan kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Dalam kondisi demikian saat yang tepat untuk membeli rumah.[www.rumahdanproperti.com]

Prosedur Mengurus IMB Bagunan Baru

Pengurusan IMB dapat dilakukan di dinas perizinan propinsi setempat atau di subdinas pengawasan pembangunan wilayah kota kabupaten. Pemohon dapat menanyakan pada bagian informasi atau melihat bagan mekanisme pengurusan IMB  untuk mengetahui loket khusus pelayanan IMB.

I. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) satu lembar.

II. Fotokopi surat-surat tanah (satu set) dapat berupa salah satu dari surat sebagai berikut.

  1. Sertifikat tanah
  2. Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan atas tanah oleh pejabat berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut.
  3. Survei kavling dari pemerintah daerah, kotamadya datau instansi lain yang ditunjuk gubernur.
  4. Rekomendasi dari antor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah.Surat pernyataan dari instansi pemerintah atau pemimpin proyek tim pembebasan tanah.
  5. Surat pernyataan dari instansi pemerintah atau pemimpin proyek tim pembebasan tanah, khusus untuk bangunan pemerintah.
  6. Hasil sidang Panitia A yang dikeluarkan kantor Pertanahan disertai surat pernyataan pemilik bahwa tanah dikuasai dan tidak sengketa yang diketahui oleh lurah setempat.
  • Untuk surat tanah tersebut harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon.
  • Surat izin penunjukan penggunaan tanah (SIPPT) dari gubernur, bagi yang diisyaratkan.
  • Keterangan dan peta rencana kota dari dinas / suku dinas tata kota sebanyak minimal tujuh lembar.
  • Peta kutipan rencana kota dari dinas / suku dinas untuk bangunan rumah tinggal pada lokasi yang telah dikeluarkan IMB sebagai keterangan pengganti keterangan dan peta rencana kota tersebut diatas sebanyak minimal tujuh set.
  • Gambar rancangan arsitektur bangunan minimum tujuh set.
  • Fotokopi surat izin bekerja sebagai penanggung jawab rancangan arsitektur, kecuali untuk bangunan wisma kecil dan wisma sedang di daerah bukan real estate dan daerah bukan pemugaran.
  • Gambar rancangan arsitektur bangunan dilengkapi hasil penilaian / penelitian dari tim penasehat arsitektur kota (TPAK), untuk bangunan rumah tinggal di daerah pemugaran.